Do It Now

Do It Now !!!!

Jumat, 08 Oktober 2010

Domba yang Hilang Lahir Kembali Melalui Kasih Guru yang Luar Biasa

Pada bulan Agustus 2003, sebuah kapal Cina yang melewati pesisir Pasifik dari Kosta Rika mengalami masalah mesin dan harus dituntun ke pelabuhan Puntarenas. Pada saat awak kapal sedang memperbaiki mesin, sebuah kecelakaan terjadi, dan kapal tersebut dihentikan oleh petugas Kosta Rika. Selama proses ini, kapten kapal meninggalkan awak kapal yang merupakan sekelompok pria muda Aulac yang kelaparan karena baru saja terkena kecelakaan.
Pada bulan Desember 2003, para inisiat Kosta Rika mengetahui kondisi para pelaut itu dari laporan surat kabar setempat dan mulai mengunjungi para pemuda itu setiap minggunya untuk membawakan kebutuhan sehari-hari dan majalah Berita Guru serta buku contoh.
Kemudian pada bulan Maret 2004, berkat bantuan warga Puntarenas dan kekuatan Tuhan yang mahahadir, pada akhirnya pemerintah mengeluarkan izin menetap kepada tujuh pria muda itu. Mereka kemudian diperbolehkan untuk tinggal dan bekerja di kota itu.
Di tahun 2004, banyak perahu serupa yang tiba di Puntarenas membawa pekerja muda dari berbagai bangsa.  Dalam satu kasus, dimana terjadi keributan di antara orang-orang tersebut, polisi menahan tiga pemuda Aulac yang kemudian terbukti bersalah karena melanggar tata-tertib masyarakat. Mereka kemudian dihukum dengan dikembalikan ke negara asal mereka.
Sewaktu mempersiapkan hadiah bagi para pemuda Aulac di Malam Natal 2004, rekan-rekan praktisi merasa prihatin ketika mengetahui kondisi para pelaut yang akan dideportasi ini. Maka, mereka mengunjungi para pemuda itu di penjara,  membawakan mereka kasih Guru bersama dengan beberapa kebutuhan sehari-hari dan makanan. Para pemuda itu sangat gembira atas kunjungan kejutan ini dan dengan hangat menyambut saudara dan saudari inisiat. Meskipun dirintangi masalah bahasa, para pelaut itu dan rekan-rekan inisiat merasakan ikatan keluarga yang dekat, dan dalam bahasa Cina dan Spanyol yang sederhana para pemuda itu mengekspresikan keinginan untuk membaca lebih banyak publikasi Guru. Karena itu, rekan-rekan inisiat mengatur kunjungan yang lain dan membawakan mereka beberapa seri Kunci Pencerahan Seketika dalam bahasa Aulac dan beberapa majalah Guru. Saat menerima hadiah ini, para pemuda ini bercahaya penuh kebahagiaan, dan pada saat itu rekan-rekan inisiat menyadari bahwa bantuan materi apa pun yang dapat mereka berikan, sesungguhnya tidak berarti dibandingkan dengan nilai yang luar biasa dari ajaran Guru.
Pada tanggal 23 Januari 2005, satu hari sebelum para pelaut meninggalkan Kosta Rika, rekan-rekan inisiat sekali lagi mengunjungi penjara dan membawakan mereka banyak hadiah, bantuan keuangan bagi keluarga mereka di Au Lac, cinta kasih Guru dan publikasi yang lebih banyak. Sebelum pergi, para pemuda itu membuat sebuah kotak kayu yang indah (lihat gambar) yang berbentuk sebuah hati yang dilukis dengan mawar sebagai simbol cinta mereka kepada Guru. Selain itu, mereka masing-masing menulis sebuah surat terima kasih untuk mengekspresikan rasa syukur mereka kepada-Nya.
Sewaktu pertama kali mengunjungi para pemuda ini, rekan-rekan praktisi mengetahui bahwa ada dua pemuda Cina yang juga ditahan karena melakukan pelanggaran kriminal. Mereka tiba di Kosta Rika dengan sebuah perahu Cina yang serupa dengan para pelaut Aulac. Para pelaut Cina telah dituduh secara salah, kata para pemuda itu, tetapi karena kekurangan bantuan hukum dan ketidakmampuan mereka berbahasa Spanyol, pengadilan telah menunda kasus mereka hingga ada seorang pengacara yang dapat ditemukan sebagai penerjemah.  Kemudian, pada bulan Desember 2004, selama kunjungan rekan-rekan inisiat yang kedua dengan para pemuda Cina itu, mereka menceritakan betapa cepatnya mereka tertidur pada malam ketika mereka pertama kali bertemu dengan rekan-rekan inisiat; hal ini tidak seperti sebelumnya manakala mereka berbolak-balik di ranjang hingga tengah malam.  Para pria muda itu juga merasa bahwa waktu berlalu dengan lebih cepat setelah mereka bertemu dengan rekan-rekan inisiat. Pikiran kacau mereka pun terasa lebih ringan daripada sebelumnya.
Setelah kunjungan kedua ini, rekan-rekan inisiat menerima telepon dari para pelaut Cina ini. Mereka mengatakan bahwa mereka merasa berbeda setelah membaca buku Guru dan telah menemukan jawaban atas banyak pertanyaan yang telah membingungkan mereka sejak mereka masih kecil. Sekarang mereka merasa sangat rileks dan nyaman secara mental, mereka dengan diam-diam melafalkan nama suci Guru setiap malam sebelum pergi tidur, lalu dengan segera merasa bahwa tubuh mereka melayang ke atas dan tertidur nyenyak. Para pemuda itu berulang kali mengekspresikan kekaguman dan penghargaan mereka kepada Guru yang telah menyelamatkan mereka dan membuat mereka merasa seperti terlahir kembali.  Hilanglah depresi mereka, diganti dengan semangat untuk menghadapi kenyataan. Para pemuda itu dengan sungguh-sungguh meminta rekan inisiat menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada Guru, dan juga kepada keluarga Quan Yin yang telah memberikan kehangatan ke dalam kehidupan mereka pada saat mereka berpikir bahwa dunia telah meninggalkan mereka.
Telepon ini datang sebagai kejutan karena biasanya ada antrian panjang orang-orang yang menunggu untuk menelepon di penjara. Akan tetapi, hari itu para penjaga membuat tindakan yang tidak biasa dengan mengizinkan para pemuda itu untuk menelepon dari pekarangan di depan ruangan fasilitas. Selama pembicaraan telepon, para pemuda itu kembali menuangkan perasaan mereka, berterima kasih pada Guru, menyatakan penyesalan atas sikap salah mereka sebelumnya dan meminta rekan-rekan inisiat untuk mengirim mereka jilid Kunci Pencerahan Seketika yang masih ada. "Jika semua orang membaca buku Guru," mereka berkata, "akan ada kedamaian di dunia dan kami sendiri tidak akan lagi berkelahi.”
Pembicaraan berlangsung lebih dari tiga puluh menit hingga penjaga penjara datang untuk menjemput para pelaut muda itu. Dari suara mereka, rekan-rekan inisiat dapat merasakan kebahagiaan batin para pemuda itu dan harapan baru akan kehidupan yang lebih baik. Kasih Guru yang tanpa batas sangatlah luar biasa! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar